Basarnas Evakuasi WNA Penumpang Kapal Pesiar di Perairan Aceh

Basarnas Evakuasi WNA Penumpang Kapal Pesiar di Perairan Aceh

Beranda Aceh – Kelompok Tim Badan SAR Nasional (Basarnas) melaksanakan pengevakuasian seorang Individu Warga Negara Asing (WNA) dari Jepang yang juga seorang penumpang yang berada di kapal pesiar yang sedang melaju di perairan provinsi Aceh.

Kepala Basarnas Banda Aceh, yaitu Ibnu Harris Al Hussain, yang berada di kota Banda Aceh, menjelaskan bahwa penumpang yang bernama Hitoshi Imaoka, yang berusia 68 tahun, dievakuasi karena mengalami masalah kesehatan.

“Individu tersebut dievakuasi dari kapal pesiar Pasific World dikarenakan mengalami keluhan pada bagian dada dan mengalami hambatan dalam pernapasan,” tutur Ibnu pada hari Minggu (17/3/2024).

Ibnu juga menambahkan bahwa pria tersebut sempat menerima perawatan di dalam kapal. “Akan tetapi, setelah dilakukan analisis oleh tim kesehatan di dalam kapal, disimpulkan bahwa korban membutuhkan penanganan lebih lanjut di rumah sakit,” ungkapnya.

Hitoshi merupakan salah satu penumpang yang berada di kapal Pesific World yang memiliki bendera Panama. Kapal pesiar tersebut sedang dalam perjalanan dari Mauritius menuju Penang, Malaysia.

Pengevakuasian dilakukan menggunakan kapal SAR KN Kresna. Lokasi evakuasi berada di wilayah perairan Samudera Hindia, provinsi Aceh.

“Dari informasi yang ada, Basarnas Banda Aceh mengirimkan tim menggunakan KN Kresna 232 menuju titik evakuasi di perairan Samudera Hindia,” ujar Ibnu.

Sebelum pengevakuasian dilakukan menggunakan kapal SAR, Warga Negara Jepang tersebut harus menjalani pemeriksaan yang dilakukan oleh petugas Balai Karantina Kesehatan Kelas I Banda Aceh serta melalui pemeriksaan dokumen perjalanan luar negeri.

“Setelah selesai proses pemeriksaan awal, korban dipindahkan ke kapal KN Kresna dan selanjutnya dibawa menuju pelabuhan Ulee Lheue di kota Banda Aceh. Dari pelabuhan tersebut, korban langsung diangkut menuju RSUD Zainoel Abidin, Banda Aceh,” terang Ibnu.

Ibnu juga menyoroti bahwa proses evakuasi juga melibatkan kerjasama dari pihak imigrasi, bea cukai, balai karantina, syahbandar, petugas radio pantai, agen kapal, dan pihak terkait lainnya.

“Dengan terselesaikannya evakuasi terhadap Warga Negara Jepang tersebut, operasi SAR dianggap telah selesai dan semua personel yang terlibat kembali ke instansi masing-masing,” pungkasnya.